Nama : Kartika S. Berlian
NIM : 4915122550
Dosen : Dr. Nusa Putra, S.Fil.,
M.Pd
Mata
Kuliah : Metodologi Penelitian
Pendidikan
A. Penentuan Metode Penelitian
penggunaan
suatu metode penelitian yang cocok dalam sebuah penelitian terletak pada tujuan
penelitian itu sendiri serta sejauh mana penelitian itu berdaya guna untuk
memecahkan persoalan kemanusiaan serta meningkatkan kesejahteraan insaniah,
bukanlah semata-mata bertumpuh pada metode penelitian yang digunakan.
mengemukakan bahwa penelitian seorang ilmuwan bukan hanya terletak pada
kemampuan berpikirnya belaka, tetapi seharusnya termasuk pada kedewasaan sikap
dan tindakan[1].
Dalam
membaca etnografi dengan kritis memerlukan perhatian pada konsep-konsep yang
digunakan dan referensinya. Peneliti yang mengambil cara pemikiran (Modes of
Thought) pada teori atau kebudayaan sebagai fokus analisis dan deskripsinya itu
mengemukakan suatu sistem ide atau gagasan yang memandu tindakan-tindakan para
individu dan mempersiapkannya sebagai tolak ukur penafsiran atau pemberian
makna pada tingkah lakunya sendiri dan tingkah laku orang lain.
Bagi
peneliti yang menggunakan cara tindakan (Modes of action) atau proses, maka
dari fokus studinya itu mengungkapkan tingkah laku nyata dari para individu,
menafsirkan tingkah laku seperti itu dengan referensi pada ide yang terkait
dengan individu dan juga
faktor
lainnya seperti tekanan lingkungan terhadap tingkah laku. langkah berikutnya
ialah penentuan metodologi penelitian yang akan digunakan, sehingga
masalah-masalah tadi dapat terjawab secara tepat dan teradalahkan
keshahihannya. Penentuan metodologi penelitian ini, sering pula disebut
dengan”strategi pemecahan masalah” karena pada tahap ini, mempersoalkan
“bagaimana” masalah-masalah penelitian tersebut hendak dipecahkan atau
ditemukan jawabannya.
Pada tahap ini, yang perlu di tentukan adalah :
1. Jenis, atau format penelitian
yang akan digunakan. Mengenai jenis, atau format penelitian
yang digunakan, pada dasarnya menunjuk pada tipe pendekatan penelitian yang
akan digunakan; apakah studi kasus, ataukah untuk tujuan eksplanasi; dan apakah
unit studinya individu, ataukah unit studinya kelompok. Format penelitian
kuantitatif tergantung pada permasalahan dan tujuan penelitian itu sendiri.
Dalam metodologi penelitian kuantitatif terdapat dua format penelitian, yaitu
a. format deskriptif
b. format eksplanasi.
Format
Deskriptif : Penelitian kuantitatif dengan mengunakan format deskriptif
bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi,
atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat, yang menjadi obyek penelitian
ini, berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian mengangkat ke permukaan karakter
atau gambaran tentang kondisi, situasi ataupun variabel tersebut. Pada umumnya
penelitian ini menggunakan statistik induktif untuk menganalisis data
penelitiannya. Format deskriptif ini dapat dilakukan pada penelitian studi
kasus dan survei, sehingga terdapat format deskriptif studi kasus dan format
deskriptif survei.
Format
deskriptif studi kasus memiliki ciri-ciri yang tidak menyebar, tetapi lebih
memusatkan diri pada suatu unit tertentu dari berbagai variabel, sehingga
memungkinkan studi yang dilakukan dapat mendalam terhadap sasaran penelitian.
Untuk mencapai maksud tersebut, peneliti membutuhkan waktu yang relatif lama
dalam penelitiannya. Disamping itu, ciri lain dari deskriptif studi kasus adalah
merupakan penelitian eksplorasi dan memainkan peran yang sangat penting dalam
menciptakan hipotesis atau pemahaman orang tentang berbagai variabel yang
diteliti. Penelitian ini sesungguhnya hanya menggunakan kasus tertentu atau
sebuah wilayah tertentu sebagai obyek penelitian, sehingga bersifat kasuistik
terhadap obyek penelitian.
Format
deskriptif survei memiliki ciri yang berlainan dengan studi kasus, tetapi
sifatnya yang deskriptif membuat penelitian ini tidak jauh beda dengan studi
kasus. Pada survei ciri penyebaran ditonjolkan dihampir semua pengungkapannya,
dan karena populasinya yang luas menyebabkan penelitian ini tidak mampu
mencapai data yang mendalam, sebagaimana studi kasus. Ketidakmampuan tersebut
menyebabkan survei bersifat dangkal dan hanya dipermukaan saja, akan tetapi
dengan survei memungkinkan mengeneralisasi suatu gejala tertentu terhadap
gejala yang populasinya lebih besar. Dengan populasi yang besar tersebut maka
dimungkinkan untuk menggunakan sampel dalam suatu penelitian sehingga akan
meringankan peneliti.
Format
Eksplanasi : Format Eksplanasi dimaksudkan untuk menjelaskan suatu generalisasi
sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan, perbedaan atau pengaruh
dari satu variabel terhadap veriabel yang lain. Oleh karena itu, dalam format
eksplanasi peneliti menggunakan sampel dan hipotesis penelitian. Beberapa
pendapat para ahli juga mengatakan bahwa penelitian eksplanasi dapat digunakan
untuk mengembangkan dan menyempurnakan teori, dan disamping itu penelitian
eksplanasi juga memiliki kredibilitas untuk mengukur, menguji hubungan sebab
akibat dari dua atau lebih variabel dengan menggunakan analisis statistik
inferensial (induktif). Penelitian dengan format eksplanasi dapat dilakukan
dengan survei dan eksperimen.
Dalam
format eksplanasi survey, peneliti diwajibkan membangun hipotesis penelitian
dan mengujinya di lapangan, karena format ini bertujuan mencari hubungan sebab
akibat dari variabel-variabel yang diteliti. Dengan demikian, alat utama yang
digunakan untuk analisis data adalah statistik inferensial. Sedangkan format
eksplanasi eksperimen, disamping memiliki sifat-sifat yang hampir sama dengan
eksplanasi survei, juga lebih bersifat laboratoris, artinya dalam eksperimen
mengutamakan cara-cara memanipulasi obyek penelitian yang dilakukan sedemikian
rupa untuk tujuan penelitian.
Dalam
penelitian eksplanasi eksperimen terdapat variabel yang dimanipulasi dan
variabel yang tidak dimanipulasi, selain itu untuk mengontrol pengaruh kedua
varibel tersebut digunakan variabel kontrol.
2. Metode, sumber, dan alat
pengumpulan data (untuk survai disertai teknik pengambilan sample, dan untuk
eksperimen disertai pola eksperimen yang akan dilakukan).
Ini juga perlu ditentukan; apakah metode pengumpulan datanya wawancara, ataukah
angket, ataukan documenter, ataukah tes, ataukah observasi, atau lainnya;
apakah sumber datanya (kalau orang, siapa orangnya dan untuk mendapatkan data
yang mana; kalau dokumen, dokumen apa saja, dan untuk mendapatkan data yang
mana; kalau situasi atau kondisi, situasi atau kondisi apa saja, dan untuk
mendapatkan data yang mana); apa dan bagaimanakah alat pengumpulan datanya
(apakah pedoman wawancara, ataukah panduan observasi, ataukah form isian
dokumentasi, ataukah, ataukah angket, ataukah soal-soal tes; dan bagaimanakah
alat-alat tersebut disusun atau dikembangkan, sehingga memenuhi persyaratan
validitas dan reliabilitas). Masih dalam hubungan ini, bila survai yang
digunakan,perlu ditegaskan populasinya, serta tekhnik pengambilan sampel yang
akan dilakukan. Bila hasil penelitian akan di generalisasikan (kesimpulan data
sample yang dapat diberlakukan untuk populasi) maka sample yang digunakan
sebagai sumber data harus representative dapat dilakukan dengan cara mengambil
sample dari populasi secara random sampai jumlah tertentu. dan bila eksperimen
yang digunakan, perlu dinyatakan secara tegas pola eksperimen yang akan
dilakukan.
3. setrategi analisis data. Pada
dasarnya menunjuk pada bagaimana data (yang hendak dikumpulkan) akan diolah,
dianalisis, dan diinterpresentasikan untuk menjawab masing-masing masalah dan
hipotesis.
Hasil
tahap pertama (pemilihan dan analisis masalah ) dan hasil tahap kedua
(penentuan metodologi penelitian), lazimnya dituangkan dalam dessain atau
rancangan penelitian; semacam “cetak biru”(blue print) suatu penelitian yang
akan dilaksanakan. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak
sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.
Dalam hal ini analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah,
sebelum terjun kelapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil
penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai
jika mungkin, teori yang grounded. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis
data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data.
Dalam kenyataannya, analisis data kualitatif berlangsung selama proses
pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data.
B. Penentuan Metode dan Instrumen
Telah
di pahami beberapa metode dan instrument pengumpulan data. Masing-masing metode
dan instrument mempunyai kebaikan dan keburukan. Dalam melaksanakan satu
penelitian biasanya digunakan lebih dari satu metode atau instrument, agar
kelemahan yang satu dapat ditutup dengan kebaikan yang lain.kadang-kadang suatu
metode merupakan keharusan untuk dipakai dalam penelitian. Tetapi kadang-kadang
merupakan salah satu alternative saja, sehingga pilihan metode yang dapat
digunakan dapat dipilih-pilih.
Tidak
sedikit peneliti yang mengacaukan pengertian metode dengan instrument.
Sebetulnya kedua hal tersebut berkaitan, dan peneliti juga harus dapat memahami
kaitannya.
•
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan
data penelitinya. Variasi metode dimaksud adalah: angket, wawancara, pengamatan
atau observasi, tes,dokumentasi.
•
Instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah dioalah.
Variasi jenis instrument penelitian adalah: angket, ceklis(check-list) atau
daftar centang, pedoman wawancara, pedoman pengamatan. Ceklis sendiri memiliki
wujud yang bermacam-macam.
Dengan
demikian maka dapat dikatakan : “ peneliti di dalam menerapkan metode penelitian
menggunakan instrument atau alat, agar data yang diperoleh lebih baik”.
Pemilihan
metode dan instrument penelitian sangat ditentukan oleh beberapa hal, yaitu:
objek penelitian, sumber data, waktu dan dana yang tersedia, jumlah tenaga
peneliti, dan teknik yang akan digunakan untuk mengolah data bila suddah
terkuumpul. Mungkin saja seseorng ingin sekali menggunakan metode wawancara
untuk mengumpulkan data tetapi karena waktu yang tersedia sempit, lalu
menggunakan angket. Demikian juga mungkin peneliti ingin menggunakan mmetode
pengamatan secara cermat terhadap objek, tetapi metode pengamatan memerlukan
waktu lama dan keterampilan yang memmadai.
Dibandingkan
antara wawancara dan pengamatan metode angket memang lebih praktis. Angket juga
memiliki kelemahan. Oleh karena itu penentuan metode penelitian memerlukan
pemikiran dan pertimbanagan yang matang.
Untuk
melengkapi penjelasan tentang hubungan antara metode dengan instrument, berikut
ini disampaikan uraian tentang metode dan instrument dalam kaitannya sumber
data.
Contoh:
misalnya penelitian dengan variabeel :
“kualitas
kegiatan belajar mengajar di kelas”.
Agar
diperoleh data yang lengkap yang betul-betul menjelaskan kualitas
belajar-mengajar dari berbagai segi, peneliti, mengumpulkan data dari beberapa
sumber data, antara lain : guru (orang), siswa(orang), proses belajar-mengajar
yang sedang beralngsung (tempat), kondisi dan sarana fisik (tempat), catatan
yang dimiliki oleh siswa(kertas), dan daftar nilai(kertas). Pada prinsipnya
meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena social maupun alam.
Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalau dinamakan membuat laporan
dari pada melakukan penelitian. Namun demikian dalam skala yang palin rendah
laporan juga dapat dinyatakan sebagai bentuk penelitian.
Karena
pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur
yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrument
peneliitian. Jadi instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur fenomene alam maupun social yang diamati. Secara speesiffik semua
fenomena ini disebut variable penelitian. Jika peneliti ingin cermat, maka
perlu digunakan tabel kisi-kisi tentang hubungan hal-hal tersebut.
Dalam
menentukan sumber data, jenis metode pengumpulan data dan instrument
penelitian, peneliti sangat perlu mempertimbangkan beberapa hal lain, yaiitu
tenaga, waktu, dana dan factor-faktor pendukung maupun penghambat. Namun untuk
langkah awal, agar pada akhirnya diperoleh metode dan instrument yang tepat,
sebaiknya peneliti berfikir ideal dahulu, sesudah itu baru mempertimbangkan
factor-faktor tersebut.
Menentukan
metode penelitian biasanya sangat dipengaruhi oleh subjektivitas peneliti dan
permasalahan yang hendak diangkat dalam penelitian. Namun, tidak menutup kemungkinan
berdasarkan kemampuan peneliti juga. Berikut ini akan dipaparkan bagaimana
menentukan metode dan instrumen penelitian[2].
Pada
penulisan usulan (rancangan) penelitian, menentukan metode dan instrumen
penelitian sangat diperlukan. Mengapa? Dengan memperhitungkan serta menetapkan
metode dan instrumen sebelum melakukan penelitian, maka akan membantu peneliti
guna mempermudah jalannya proses penelitian. Menurut I Made Wirartha,
bagian-bagian metode penelitian setidaknya meliputi berikut ini.
1.
Penentuan Lokasi Penelitian
Usulan
penelitian perlu mengungkapkan alasan-alasan yang tepat sesuai permasalahan dan
tujuan penelitian dalam pemilihan suatu daerah sebagai lokasi penelitian. Untuk
bisa memberikan alasan-alasan yang lebih tepat dan jelas, hendaknya peneliti
mengenali dengan baik lokasi yang nantinya dijadikan lokasi penelitian.
2.
Data Penelitian
Pada bagian ini,
diuraikan jenis data yang dikumpulkan, sumber data penelitian, instrumen
penelitian, dan metode penelitian.
a.
Jenis Data yang Dikumpulkan
Peneliti harus
mengemukakan jenis data apa yang hendak dicari dalam penelitian ini. Apakah
data-data kuantitatif atau kualitatif, perlu ditegaskan pada bagian ini.
b.
Sumber Data Penelitian
Pada bagian ini
peneliti perlu menjelaskan asal (dari mana) data penelitian itu diperoleh.
Penjelasan dan identifikasi sumber data sangat penting karena dapat
mencerminkan kualitas data yang didapat.
c. Instrumen Penelitian
atau Instrumen Pengumpulan Data
Jenis instrumen
pengumpulan data pada bagian ini perlu dijelaskan. Namun perlu diingat
penentuan instrument penelitian atau pengumpulan data ini sangat bergantung
pada model penelitian yang dipilih. Selain itu, perlu disajikan pula alasan
penggunaan instrumen tersebut yang terkait dengan jenis penelitian dan metode
pendekatan yang termuat dalam ruang lingkup penelitian.
Pemilihan instrumen penelitian
tergantung pada beberapa pertimbangan berikut ini.
1)
Jumlah responden. Apabila jumlahnya
sedikit, maka instrumen pengumpulan data melalui wawancara lebih tepat daripada
kuesioner.
2)
Lokasi. Apabila lokasi penelitian
meliputi daerah yang relatif luas, maka penggunaan kuesioner sebagai instrumen
pengumpulan data akan lebih efektif.
3)
Data. Jika ingin memperoleh data yang
lebih mendalam, maka instrumen pengumpulan data yang lebih tepat adalah dengan
menggunakan pedoman wawancara.
4)
Pelaksana. Jika pelaksana penelitian
cukup banyak, sedangkan responden terbatas, maka instrument pengumpulan data
yang tepat adalah dengan melakukan wawancara. Dalam keadaan sebaliknya,
penggunaan kuesioner lebih tepat.
d. Metode Pengumpulan Data
Menyusun instrumen
merupakan pekerjaan penting di dalam penelitian. Akan tetapi, pengumpulan data
jauh lebih penting.
Berikut ini jenis-jenis
instrumen pengumpulan data dalam penelitian sosial.
1.
Wawancara (interview).
2.
2) Angket (questionaire).
3.
3) Tes.
5)
Perangkat observasi.
6)
Skala-skala.
7)
Penggunaan dokumentasi.
Mengenai jenis-jenis
ini akan dibahas pada bab berikutnya, yaitu pengumpulan dan pengolahan data.
3.
Metode Analisis Data
Analisis
hasil penelitian berisi uraian tentang cara-cara analisis, yaitu bagaimana
memanfaatkan data yang terkumpul untuk dipergunakan dalam memecahkan masalah
penelitian. Jenis analisis kuantitatif dan analisis kualitatif dapat dipilih
berdasarkan jenis data yang dikumpulkan. Tentang bagaimana metode analisis data
ini, akan dibahas lebih mendalam pada bab V.
4.
Waktu dan Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Usulan
penelitian juga menyertakan jadwal pelaksanaan penelitian dalam bentuk baris
yang menunjukkan tahapan kegiatan dan kolom yang menunjukkan waktu. Jadwal
kegiatan penelitian menunjukkan hal-hal berikut ini.
a. Tahap-tahap
pelaksanaan penelitian.
b. Waktu yang
diperlukan untuk melaksanakan penelitian.
c. Perincian kegiatan
masing-masing tahap.
terimkasih atas penjelasannya sangat membantu
BalasHapus